Dokumenter

Kamis, 13 Maret 2008

REACTION TIMER (bagian 2)

Untuk menghasilkan keluaran 4 Bit sehingga dapat mencacah Decade counter (dari 0 sampai 9) maka clock B dihubungkan ke Pin 12, dan inputan clock di berikan kepada Pin 14 yaitu Clock A.. Gambar diperlihatkan dibawah ini :

Gambar 10 : Rangkaian Decade Counter #1 Satuan


Gambar 11 : Rangkaian Decade Counter #2 Puluhan

Clock decade counter #2 berasal dari output QA di AND Gate kan QD decade counter #1. Pada saat mencapai 9 (1001) QA=1 QD=1 maka output AND = 1 dan akan mentriger clock decade counter #1, akibatnya decade counter #1 mulai mencacah. Seterusnya berlaku untuk cacahan ke dua, ke tiga sampai ke 10 (9 = 1001) kemudian akan kembali ke awal (0 = 0000).

Table 06 : True table 7490 Decade Counter Output 4 Bit


Reset terjadi ketika R01 dan R02 dihubungkan ke ground. Desain diatas ke dua reset decade counter dihubungkan paralel sehingga akan me-reset ke dua display seven segment.

Decoder 7447
Decoder 7447 berfungsi untuk mengkonversi / merubah biner ke desimal yang ditampilkan oleh seven segment.

Gambar 12 : IC 7447 BCD to seven segment Desimal

Untuk mengaktifkannya, Pin 3, 4 dan 5 dihubungkan ke VCC. Pin 1, 2, 6 dan 7 mendapat input dari output decade counter. Pin 9 sampai 15 dihubungkan ke Pin-pin seven segment. Seven segment yang digunakan adalah common anoda.


Seven Segment
Seven segment adalah Dioda Led dalam bentuk 7 segment. Pada rangkaian ini digunakan jenis common anoda karena decoder yang digunakan 7447.

Gambar 14 : Seven Segment Common Anoda

Common anoda dihubungkan ke Vcc melewati sebuah resistor 220 Ohm.

Berdasarkan pengecekan antara output decade counter yang terhubung ke seven segmmet didapat hasil tabel kebenarannya sebagai berikut :

Table 07 : True table Decade Counter dan Seven Segment

Gambar 15 : Posisi LED Seven Segment Gambar 16 : Common Anoda

Clock Generator (Pembangkit Pulsa)
Clock dibangun dari komponen utama IC 555.

Gambar 17 : IC 555


Gambar 18 : Rangkaian Clock (Pembangkit Pulsa)


Gambar 19 : Sinyal Clock yang dihasilkan

Frekuensi yang dihasilkan berdasarkan pengukuran osiloskop sebagai berikut :
• Peiroda :
T = (0.10 s/div) x (2/3 kotak)
= 0.07 second / div

• Frekuensi :
F = 1/T
= 1 / 0.07
= 14,29 Hz


Waktu & Pembiayaan Pembuatan Alat

Waktu Pembuatan Alat :
Pembuatan Alat memakan waktu 5 hari dari hari jumat tgl 1 juni 2007 sampai hari selasa 5 juni 2007 dengan perencanaan sebagai berikut :
• Hari ke-1 : menganalisa prinsip kerja rangkaian reaction timer dan menginventaris kebutuhan komponen yang digunakan.
• Hari ke-2 : perancangan rangkaian menggunakan tools Electronic Workbench
• Hari ke-3 : belanja alat dan bahan yang digunakan
• Hari ke-4 : merakit rangkaian pada Project board dan uji coba rangkaian.
• Hari ke-5 : menyusun laporan
Pelaksanaan ini dilakukan disela-sela aktivitas rutin saya mengajar di sekolah di Kota Cikampek.

Pembiayaan Alat :
o Tempat Pinsil ................. : Rp. 7.500,-
o Project board ................. : Rp. 35.000,-
o IC 7408 1 buah ………………………….. : Rp. 4.000,-
o IC 74157 1buah …………………………. : Rp. 4.000,-
o IC 7473 1 buah ………………………….. : Rp. 4.000,-
o IC 7490 2 buah @Rp.4.000,- ………. : Rp. 8.000,-
o IC 7447 2 buah @Rp.4.000,- ………. : Rp. 8.000,-
o IC 555 1 buah ……………………………. : Rp. 4.000,-
o Seven segment 2 buah @Rp.2.000,-: Rp. 4.000,-
o Resistor 5 buah @Rp.100,- …………….: Rp. 500,-
o Capasitor 2 buah @Rp.150,- ………….: Rp. 300,-
o Jumper warna-warni 1 meter ………… : Rp. 6.000,-
o Scotlight …………………………………… : Rp. 4.000,-
o Saklar 4 buah @Rp.500,-….…………… : Rp. 2.000,-
o LED 3 buah @Rp.100,-…………………. : Rp. 300,-
o Batere 4 buah @Rp.1.000,-……………. : Rp. 4.000,-
o Box batere 1 buah ……………………… : Rp. 4.000,-
_______________ +
Jumlah ………………………………………… : Rp. 99.600,-

Terbilang : Sembilan Puluh Sembilan Ribu Enam Ratus Rupiah,-


Kesimpulan :

1.Reaction timer dapat dibangun dengan IC TTL
2.Pembuatan dengan Project board perlu ketelitiaan didalam menghubungkan jalur-jalurnya, kesalahan dapat berakibat fatal terhadap komponen. Contoh LED sebagai indikator Power mati karena saya lupa dihubung serikan dengan resistor.
3.Biaya masih dibawah seratus ribu, terjangkau untuk ukuran mahasiswa.
4.Kelemahan alat ini pada saat dinyalakan tidak dalam posisi ”00”. Untuk kondisi seperti ini perlu tambahan IC, sedangkan space pada Project board sudah Full terisi 7 buah IC.


Lampiran Foto Alat
• Tampilan saat Start


• Tampilan saat Hold.


• Tampilan circuit dalam


================================================================
(Tugas Project Akhir Mata Kuliah Teknik Digital program D4 Otomasi Industri ITB Beasiswa Unggulan Depdiknas RI)

0 komentar: